Stres kerja dalam organisasi
![Image](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUj0lk1ZHTKhmjAc2Pp6AbIkTnfnLf05QtgnNV4xov18DLtn6eqpS3JIbett5XdJ1Cn5CM0gL-WPc2cV_AjG_2G1CbJSmWCNurtBNi7_jLG4HraYyHrTBiCEqAwDWa_HmI_XMoXQkS5AI/s0/kisspng-psychological-stress-stress-management-clip-art-animated-stress-cliparts-5ab3ad2b636d89.8323868615217247154073.jpg)
Stres kerja dalam organisasi Mangkunegara (2005:28) menyatakan bahwa stres kerja adalah perasaan yang menekan atau merasa tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaan, Stres kerja ini dapat menimbulkan emosi tidak stabil, perasaan tidak tenang, suka menyendiri, sulit tidur, merokok berlebihan, tidak bisa rileks, cemas, tegang, gugup, tekanan darah meningkat dan mengalami gangguan pencernaan. Terjadinya stres kerja dikarenakan adanya ketidakseimbangan antara karakteristik kepribadian karyawan dengan karakteristik aspek-aspek pekerjaannya dan dapat terjadi pada semua kondisi pekerjaan. Moderator stress adalah suatu kondisi, prilaku, atau karakteristik yang mempengaruhi dan saling berhubungan. Banyak kondisi, perilaku dan karakteristik mungkin bertindak sebagai moderator stress. Tipe-tipe moderator antara lain kepribadian, prilaku tipe A dukungan sosial, penanggulangan Istlah kepribadian merujuk pada serangkaian karekteristik, temperamen, dan kecenderungan yang relativ